Senin, 20 Agustus 2012


Lebaran Penuh Berkah dan Rejeki


Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar…
Laa ilaaha illallah Wallahu Akbar…
Allahu Akbar Walillahilhamd'…

Ketika takbir berkumandang di setiap masjid yang berdiri kokoh, di dalam rumah-rumah calon-calon penghuni syurga kelak, ada rasa kebanggaan akan kemenangan yang mereka rasa setelah sebulan lamanya mencoba melewati ujian demi ujian pada bulan Ramadhan sebelumnya. Tak terkecuali, begitupun dengan kami, para perantau dari berbagai daerah dari seluruh penjuru Indonesia yang berkumpul di ibukota tercinta, Jakarta. Amin Ya Robbal ‘Alamin.
Suasana hiruk-pikuk kota Jakarta, kota bisnis, pusat pemerintahan negara Indonesia, yang sebelumnya sangat megah dan ramai seketika berubah menjadi kota yang tenang dan nyaman. Mungkin itulah yang dirasa oleh kami dan segenap warga asli yang bermukim di Jakarta. Kesunyian, merupakan bentuk sebuah berkah dalam perayaan lebaran, hanya itulah yang bisa kita dapatkan hanya sekali setiap tahunnya.
Bagaimana dengan kalian, para keluarga besar, sahabat, rekan sejawat, yang merayakan lebaran di pelosok-pelosok kota di Indonesia selain Jakarta. Apakah merasakan berkah yang sama? Ketidak-ramaian sebuah wilayah, merupakan berkah juga bagi kalian?
Mungkin, kalian akan menjawab serentak “Tentu tidak!!!. Bagaimana mungkin, sebuah kesunyian merupakan bentuk sebuah berkah dalam perayaan lebaran bila rasa rindu, rasa bersalah selama setahun terhadap anggota keluarga lain, sahabat dan rekan sejawat begitu besar dan tak terhitung jumlahnya?”. Ya, justru keramaian dan hiruk-pikuk yang sangat tinggi adalah sebuah berkah tersendiri bagi kalian tentunya.
Ketika melihat lebih dalam, tentu ada makna tersirat dari sebuah keramaian dan kesunyian yang bisa dikatakan adalah merupakan sebuah bentuk berkah. Namun, terkadang masih saja ada yang dirasa kurang. Begitulah manusia, tak pernah puas akan sebuah kejadian.
Mari sejenak kita renungkan bersama, bentuk keberkahan tersebut. Tak akan ada habisnya kita perdebatkan, berkah apa yang terbaik yang ingin kita raih. Hal tersebut haruslah sejalan beriringan dengan rasa penuh syukur dan Ikhlas pada sanubari tiap-tiap individu yang menjalankannya. Tanpa kedua hal itu, bersyukur dan ikhlas, kejadian apapun takkan bisa dirasakan dengan baik, berkah pun akan menjadi sebuah malapetaka.
Sebuah berkah merupakan rejeki juga bagi kita ummatNya. Hal itu tidak dapat dipisahkan begitu saja, karena berkah dan rejeki siapa yang tahu, kecuali Dia, Allah SWT yang Maha Mengetahui lagi Maha Pemberi. Bersungguh-sungguh, bersyukur dan ikhlas dalam menjalani semua ketentuanNya, adalah hal yang kita bisa lakukan. Hanya itu……….

Qolallahu Ta'Ala fil Qur'anilkariim:
"Waidz ta adzdzana robbukum la insyakartum la aziidannakum, Wala inkafartum inna ‘adzaabii la syadiid----Ibrahim; 7

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar…
Laa ilaaha illallah Wallahu Akbar…
Allahu Akbar Walillahilhamd'…

 Taqobbalallahu minna waminkum, Taqobbal yaa kariim...
Selamat Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1433 H...
Semoga kita dipertemukan lagi olehNya di bulan Ramadhan dan Syawal tahun depan...
Amin Ya Robbal 'Alamiin...

Tidak ada komentar: